Senin, 18 Mei 2009

MENCURI DIRI SENDIRI

Peristiwa ini terjadi di sebuah toko makanan kecil pada tahun 1887. Seorang pria yang tampak terkemuka berumur lebih kurang 60 tahun membeli lobak hijau. Dia menyerahkan kepada pelayan selembar uang dua puluh dolar dan menunggu kembaliannya. Pelayan toko menerima uang dan memasukkannya ke laci sementara dia mengambil kembalian. Namu betapa terkejutnya ia saat melihat ada bercak tinta pada jarinya yang masih banyak karena memegang lobak hijau.
Apakah uang tadi adalah uang palsu? Dia berpikir sejenak untuk memutuskan apa yang akan dilakukannya. Setelah sesaat bergulat dengan masalah itu, dia membuat keputusan. Pembeli itu adalah Emmanuel Ninger, teman lama, tetangga, dan pelanggan. Tentunya orang ini tidak akan memberinya uang palsu. Dia pun memberikan kembalian dan pembeli tersebut pun pergi.

Tetapi, si pelayan toko berpikir kembali karena uang dua puluh dolar merupakan jumlah yang sangat besar pada tahun 1887. Dia lalu memanggil polisi. Seorang polisi merasa yakin bahwa uang dua puluh dolar itu asli. Polisi lainnya kebingungan tentang tinta yang terhapus. Akhirnya, rasa ingin tahu yang dipadukan dengan tanggung jawab memaksa mereka untuk meminta surat penggeledahan atas rumah Ninger. Di rumah tersebut, di loteng, mereka menemukan fasilitas untuk mencetak uang lembaran dua puluh dolar. Bahkan mereka menemukan lembaran uang dua puluh dolar yang masih dalam proses pencetakan. Mereka juga menemukan tiga potret diri yang dilukis oleh Ninger.

Ninger adalah seorang pelukis, dan pelukis yang ahli. Dia begitu ahli, sehingga dia melukis lembaran dua puluh dolar dengan tangan! Dengan teliti, goresan demi goresan, dia menggunakan sentuhan keahliannya sedemikian cermat sehingga dia bisa membodohi setiap orang sampai hari itu.

Setelah dia ditangkap, potret dirinya dijual dalam sebuah lelang umum dan terjual seharga $16.000, berarti lebih dari $5.000 per lukisan. Ironi dari kisah ini adalah bahwa Emmanuel Ninger menghabiskan waktu yang tepat sama untuk melukis uang dua puluh dolar seperti yang dilakukannya untuk melukis potret diri seharga $5.000.

Ya, orang cemerlang yang berbakat ini menjadi pencuri dalam segenap arti katanya. Tragisnya, orang yang paling banyak dicuri adalah Emmanuel Ninger sendiri. Bukan hanya dia seharusnya menjadi orang kaya secara sah bila dia memasarkan kemampuannya, tetapi seharusnya dia bisa membeli begitu banyak kesenangan dan begitu banyak keuntungan bagi sesamanya. Dia termasuk dalam daftar pencuri yang tidak ada habis-habisnya mencuri dirinya sendiri ketika mereka berusaha mencuri dari orang lain.

Apakah kita adalah "Emmanuel Ninger" yang lain, yang memanfaatkan bakat, ketrampilan, dan diri kita hanya untuk menghasilkan $20, padahal sebenarnya
kita bisa menghasilkan $5.000?

(Zig Ziglar, See You at the Top, dari: Story Palace,inspirationalstories.com)

LINGKUNGAN BUATAN

Kebanyak perdebatan mengenai lingkungan terkonsentrasi pada persoalan lingkungan alami, dan mengalihkan perhatian terhadap peranan industri dalam masalah lingkungan buatan. Padahal sebagian besar lingkungan buatan dibentuk oleh kekuatan industri, komersial, dan perdagangan. Lingkungan buatan adalah lingkungan yang dibangun oleh manusia, meliputi, desa, kota besar dan kecil, pabrik, kantor, rumah, dan sebagainya. Tinggi rendahnya nilai lingkungan buatan ini mencerminkan pola yang dibentuk oleh perdagangan, terutama dalam dua abad terakhir. Masyarakat pun terkena dampak dari perindustrian. Pada saat yang sama industri juga dituntut untuk memenuhi tanggung jawabnya lebih luas. Dalam beberapa kasus, masalah lingkungan buatan lebih sulit ditangani daripada lingkungan alami.

PERTUMBUHAN KOTA

Pertumbuhan kota merupakan ciri-ciri utama dari industrialisasi. Kota-kota besar pada masa praindustrialisasi (seperti Roma, Kyoto, Boston) dengan cepat digantikan (misal, London, Nagasaki, Glasgow). Bahkan kini London tidak lagi berarti karena sudah digantikan oleh Tokyo. Kota-kota tersebut terus-menerus tumbuh dan berkembang karena perkembangan perdagangan dan industri. Kota-kota ini memberikan lingkungan kerja bagi banyak industri global, disamping menyediakan pasar utama mereka. Kesehatan kota dan vitalitas perdagangannya saling berhubungan erat.

Tumbuhnya kota dan industri menimbulkan banyak permasalahan. Masalah terutama adalah kemiskinan dari masyarakat karena tidak mampu memutuskan rantai kemunduran yang menyebabkan erosi kualitas hidup. Orang-orang miskin ini dapat mengambil sikap protes dan melahirkan kerusuhan-kerusuhan.
Karenanya perusahaan dituntut turut menunjukkan perhatiannya dalam masalah-masalah sosial dan lingkungan kota.

Ada beberapa sumbangan potensial dari industri, yaitu pada pengembangan sumber daya manusia (perusahaan dapat mengaitkan peningkatan dirinya dengan kesempatan kerja), penciptaan lapangan kerja (efek berantai yang memacu lahirnya perusahaan kecil baru), perbaikan lingkungan (pengembangan secara fisik yang menambah nilai masyarakat), dan program prasarana (penyusunan strategi transportasi, komunikasi yang dibentuk karena tujuan masyarakat dan komersial). Dalam setiap bidang ini, perusahaan berpeluang menggunakan keahliannya, menambah nilai masyarakat, dan pada saat yang bersamaan meningkatkan peluang bisnis perusahaan.

Keberhasilan program perusahaan yang turut bertanggung jawab atas lingkungan buatan (kota) ini memerlukan sebuah visi yang jelas, karena pelaksanaan program ini biasanya menghadapi banyak kendala. Misal, banyak orang mengeksploitasi ketakutan dan ketidakpercayaan masyarakat hanya demi kepentingan diri mereka sendiri. Perusahaan akan dengan mudah dihadang oleh perbedaan persepsi dan sikap. Namun demikian, perlu disadari bahwa semakin jauh jarak antara perusahaan dengan masyarakat, maka semakin sulit bagi pimpinan perusahaan dapat menghargai masalah-masalah yang ada.

Selain itu, dituntut pula kerja sama dan kolaborasi yang baik. Tujuannya adalah untuk memobilisasi sumber daya dari semua orang yang dapat membantu meningkatkan standar dan prospek dalam masyarakat. Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana program yang menyeluruh, dan memancing umpan balik dan konsultasi yang baik. Dalam pada ini ketrampilan manajemen yang dimiliki oleh industri dan perdagangan berpotensi sebagai nilai tambah dan program pembangunan, terutama dalam penyusunan strategi dan perencanaan. Integrasi dari semua unsur tersebut dalam satu kesatuan akan memberikan keberhasilan lingkungan perkotaan masa depan.

KAMPUNG URBAN

Kecenderungan dari pusat-pusat kota untuk "membangun secara vertikal" menghasilkan kepadatan gedung dan pusat kegiatan yang tinggi, menciptakan real estate, dan menentukan nilai tanah yang terlalu tinggi sehingga mengarah pada kebutuhan ekonomi terhadap kepadatan yang tinggi dan gedung-gedung yang lebih tinggi. Dalam pada itu dibutuhkan pula sarana infrastruktur, seperti jalan dan rel kereta api yang dibutuhkan untuk memindahkan banyak orang. Harga tanah di pusat kota yang tinggi memaksa orang menuju pinggiran yang terproliferasi dan berkembang secara
"horisontal". Ini menciptakan kepadatan bangunan dan keadaan yang kacau balau. Salah satu pemecahan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengembangkan sebuah kampung urban.

Ada tiga ciri kampung urban. Pertama, berskala manusia. Sebaiknya, tidak kurang dari 100 are, dimana orang-orang bisa menempatkan diri mereka, tetangga dan pekerja-pekerja rumah, bahkan jika perlu pekerjaan mereka sendiri. Kedua, pengembangan kampung urban sebaiknya mengikuti topografi alamiah dan sesuai dengan lingkungannya. Ketiga, kepentingan masyarakat sebaiknya didahulukan daripada kebutuhan transportasi pribadi.

Konsep utama kampung urban menekankan pada hubungan antara individu dan lingkungan, setiap orang bisa menyatu dengan masyarakat, dengan cara meningkatkan keterlibatan dan partisipasi dari setiap orang.

Inti dari bab ini adalah: kualitas lingkungan buatan merupakan ekspresi paling nyata dari sumbangan dunia bisnis bagi kesehatan masyarakat dimana bisnis itu beroperasi.

(Tom Cannon, Coporate Responsibility)

Kamis, 14 Mei 2009

JAM KERJA YANG PANJANG

Tanya: Kantor saya memberlakukan jam kerja yang cukup panjang dan berat. Sabtu pun harus masuk full. Saya merasa kurang waktu untuk bersosialisasi, monoton seolah hidup ini hanya untuk bekerja. Melihat kecilnya kemungkinan mendelegasikan tugas (kami staf di kantor yang kecil) apakah wajar bila ini dijadikan alasan untuk pindah kerja? (In)

Jawab: Cukup wajar bila anda mencari tempat kerja baru yang memberlakukan jam kerja yang lebih baik. Yang perlu disadari adalah, sebenarnya ada sebuah konsekuensi tersembunyi dari jam kerja yang pendek, yaitu produktivitas kita tidak boleh berkurang. Seseorang yang telah terbiasa bekerja dalam jam kerja yang panjang bukan berarti lalu bisa berleha-leha, namun harus bisa menyesuaikan (baca: meningkatkan) produktivitasnya. Dalam jam kerja yang panjang, kita memiliki cukup waktu untuk mengatur (baca: menyesuaikan) pekerjaan. Sedangkan dengan semakin pendeknya jam kerja, kita dituntut untuk mampu lebih produktif lagi menyelesaikan tugas-tugas. Jadi, sebelum anda benar-benar memutuskan untuk pindah pada perusahaan dengan lima hari kerja, anda perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Okay?!

Yang menarik, adalah pernyataan anda mengenai kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan hidup yang monoton akibat jam kerja yang panjang. Benarkah demikian? Menurut kami, tidak harus begitu. Memang dalam dunia kerja, banyak hubungan antar manusia yang lebih merupakan hubungan "buatan". Beberapa orang menyebutnya sebagai hubungan formal. Misal, anda harus menerima atasan sebagai atasan, karena keputusan manajemen, bukan pilihan anda sendiri. Anda juga harus bersikap ini dan itu karena telah diatur dalam peraturan perusahaan, tidak bisa sesuka hati. Namun demikian, semakin hari semakin diakui bahwa selain ada yang namanya hubungan formal, di tempat
kerja kita kenal juga suatu hubungan informal yang sebenarnya cerminan dari
hubungan yang lebih alamiah. Jadi sebenarnya kita dituntut untuk memiliki ketrampilan bersosialisasi lebih dari sekedar bersosialisasi. Anda harus mampu menyeimbangkan hubungan "buatan" dan "alamiah" agar bisa menciptakan kondisi kerja yang baik. Coba anda perhatikan baik-baik, bukankah banyak orang menikah dengan rekan-rekan sekerjanya. Banyak orang memiliki sahabat dari rekan kerja mereka. Banyak orang bekerja dengan gembira, sebagai cerminan bahwa mereka mampu bergaul cukup baik dengan rekan-rekan kerjanya. Bukankah ini bukti bahwa dalam kantor pun kita bisa bersosialisasi dengan siapa pun. Dengan demikian hidup dalam kerja pun tidak monoton bukan?

Menurut kami, sembari anda mencoba untuk pindah ke tempat kerja baru, ada baiknya anda berusaha meningkatkan ketrampilan mengatur waktu dan bersosialisasi. Cobalah untuk menaikkan produktivitas kerja anda dan miliki lebih banyak waktu luang untuk menjalin hubungan lebih baik dengan rekan-rekan kerja anda. Anda bisa melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan bersama karyawan. Atau, lakukan kegiatan bersama-sama, misal, arisan kantor, merayakan ulang tahun, mengunjungi rekan yang sakit, dan lain sebagainya. Bagaimana pun kita tak perlu menjadikan kolega kerja semata-mata sebagai
teman formal, mereka adalah teman-teman pendamping hidup kita. Bukankah kehidupan kerja adalah bagian dari hidup kita sendiri bukan?

WAWANCARA CUMA LIMA MENIT SAJA

Tanya: Mengapa seringkali saya hanya melalui wawancara yang sangat singkat (tidak sampai lima menit) dan akhirnya tidak diterima? (Ok)

Jawab: Hmm... kata orang, lima menit pertama adalah kunci terpenting dalam suatu wawancara. Kesan, dugaan dan prasangka pewawancara terbangun saat itu.
Mereka mengandalkan insting, pencerapan indrawi dan kesan pertama untuk menilai anda. Dan, itu biasanya menancap benar pada benak mereka sehingga tanpa disadari jalannya wawancara berlangsung di atas rel praduga tersebut.
Bila anda melakukan suatu kesalahan pada lima menit pertama, anda harus membalik keadaan itu dengan bersusah payah.

Apa yang terlihat pada lima menit pertama? Apa yang dijadikan sumber penilaian pewawancara pada lima menit pertama? Ya, penampilan! Sama seperti saat kita hendak membeli sayuran di supermarket. Pandangan kita langsung jatuh tertarik pada sayuran yang menampilkan kesegaran alami. Sayur yang layu dan kusam pasti kita tinggalkan begitu saja. Yang ingin dilihat oleh pewawancara adalah sebuah penampilan yang segar. Coba perhatikan bagaimana anda menampilkan diri. Segar bukan berarti harus cantik, karena kesegaran cerminan dari apa yang ada dalam diri anda.

Pertama, perhatikan bagaimana sinar wajah anda. Apakah anda bisa menemukan sorot mata yang sejuk, namun ada setitik binar di sana? Kemudian perhatikan bagaimana anda tersenyum.
Kemanakah arah lengkung ujung garis bibir anda?
Datar saja? Tertarik ke atas? Atau tertekan ke bawah?
Bagaimana pula kekuatan tarikannya?
Penuh menarik ke samping?
Atau agak malas, sehingga senyum anda tampak ala kadarnya. Jangan lupa perhatikan tarikan alis anda.
Ini biasanya berpengaruh pada sorot mata anda. Coba tanyakan pada diri anda sendiri, apakah wajah anda sudah menampilkan sebuah optimisme, rasa percaya diri, ketulusan dan juga kerendahan hati? Sekali lagi, jangan tertipu dengan kecantikan. Anda bisa menyempurnakannya dengan berbagai polesan kecantikan, namun kekuatan utama adalah sinar dari dalam diri anda sendiri.

Kedua, perhatikan bagaimana busana yang anda kenakan. Tidak harus mahal dan baik. Yang paling utama adalah rapi, sopan, praktis dan profesional. Beberapa wanita mengenakan jilbab. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyesuaikannya agar tidak menimbulkan kesan merepotkan dan menghambat gerak anda. Persiapkan busana anda sebaik-baiknya.

Ketiga, perhatikan bagaimana anda bergerak dan bersikap. Mulai dari, berjalan, duduk, berjabatan tangan, berdiri, membungkukkan badan, dan seluruh gerak anda. Meski anda harus menguasai gerak tubuh anda, namun yang terbaik adalah anda bersikap lepas dan tidak tertekan. Istilahnya: biasa saja. Seluruh gerak anda harus tangkas, cukup sigap, tegap, praktis, sopan, tidak salah tingkah, mantab, dan energetik. Keloyoan, ogah-ogahan, "kemayu" (eh... apa sih bahasa Indonesianya kemayu?) tidak laku di sini. Sekali lagi yang anda "jual" adalah semangat dan kesegaran.

Keempat, perhatikan tata bahasa, ucapan, suara dan tekanan suara anda. Pilihlah dengan cermat kalimat sapaan dan pembuka yang baik. Perhatikan bagaimana anda mengucapkannya. Pilihlah kalimat basa-basi yang terpilih. Ketika anda berada di sana, segera temukan sesuatu yang menarik dari perusahaan tersebut. Misal, orang-orang yang energik, taman yang tertata rapi, kantor yang sejuk, atau apa saja, sebagai bahan berbasa-basi. Ini menunjukkan bahwa anda mempunyai pemikiran yang cukup positif dalam menyikapi sesuatu yang baru.

Terakhir, bersikaplah nothing to loose. Jadilah diri anda sendiri. Jangan bebani diri anda sebegitu berat. Anda memang harus berusaha, namun kesabaran adalah obat penawar yang baik. Mintalah bantuan moral dari orang tua, saudara dan sahabat-sahabat anda. Serahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa, tugas kita adalah mengerjakan semua itu sebaik-baiknya.

Rabu, 13 Mei 2009

Smiley : KEBIJAKAN PERUSAHAAN - "BARU DAN PENTING"

1--ABSEN SAKIT.

Perusahaan tidak lagi menerima surat keterangan dokter sebagai bukti bahwa Anda sedang sakit. Bila Anda bisa datang ke tempat dokter dan menunggu di sana, Anda tentu juga bisa datang ke kantor untuk bekerja.

2--ABSEN UNTUK MELAKUKAN OPERASI.

Perusahaan mempekerjakan Anda secara utuh. Selama Anda bekerja sebagai karyawan di sini, perusahaan membutuhkan seluruh organ dan anggota tubuh Anda selengkapnya. Oleh karena itu, Anda tidak diperkenankan untuk melakukan pengubahan dan operasi pada organ tubuh Anda tanpa mendapat kesepakatan dari perusahaan. Melanggar ketentuan ini berarti memutuskan ikatan kerja Anda.

3--IJIN MELAYAT (DUKA CITA)

Sama sekali tidak ada alasan untuk absen dari kerja. Tidak ada yang bisa Anda lakukan bagi sanak dan kerabat Anda yang sudah meninggal. Yang harus Anda lakukan adalah mengutus seseorang yang bukan karyawan perusahaan ini sebagai wakil untuk menghadiri pemakaman tersebut. Dalam kasus-kasus tertentu dimana Anda harus berada dalam upacara pemakaman, maka Anda harus menjadwalkan upacara pemakaman tersebut di sore hari selepas jam kerja.
Atau, Anda bisa meninggalkan kantor satu jam sebelum waktunya, dengan syarat Anda tetap bekerja selama waktu istirahat.

4--BILA ANDA MENINGGAL DUNIA.

Anda tentu diijinkan untuk tidak bekerja bila Anda meninggal dunia. Namun, Anda harus memberikan surat keterangan dua minggu sebelumnya agar Anda bisa melimpahkan pekerjaan yang akan Anda pada karyawan lain.

Demikian kebijakan ini dibuat demi kebaikan kita semua. Semua pertanyaan, komentar, perhatian, masukan, keluhan, keputusasaan, kemarahan dan lain-lain sebaiknya Anda simpan sendiri. Terima kasih atas loyalitas Anda pada Perusahaan.

TTD.
Manajemen.

Senin, 11 Mei 2009

APAKAH KANTOR ANDA SEHAT?

Managementfirst.com

Para peneliti di Old Dominion University, Norfolk, Virginia, telah menemukan beberapa "tanda-tanda penting" untuk mengukur kesehatan emosional dari sebuah perusahaan. Menurut mereka, hal ini secara dramatis mempengaruhi kepuasan karyawan dan produktivitas usaha. Dari hasil studi yang dipresentasikan pada tanggal 5 April 2000, di hadapan konferensi nasional Administration Public, San Diego, Paul Stepanovich, asistan profesor dari Old Dominion, serta konsultan manajemen, Pamela J. Hopkins, menyatakan bahwa vitalitas, integritas, toleransi, penghargaan, dan kebebasan adalah lemen utama untuk mengukur kesehatan tempat kerja kita.

"Beberapa perusahaan mempunyai lingkungan yang sehat, saling menjaga dan memperhatikan. Ini adalah lingkungan yang sehat," demikian kata Stepanovich.
"Sedangkan lingkungan lain adalah negatif, merendahkan karyawan dan kasar.
Ini tidak sehat." Menurut penelitian, kepercayaan dan perhatian adalah dua aspek terpenting dalam suatu pekerjaan. "Jika anda memberikan perhatian pada karyawan, maka kualitas akan mengikutinya." Mereka mengemukakan, bahwa banyak manajer menjadi sumber sebagian besar persoalan dalam kantor. Mereka terlalu jauh campur tangan, memberikan hukuman dan imbalan atas hasil-hasil yang sebenarnya di luar kendali mereka, serta terlalu memperhatikan hal-hal yang kecil. Peneliti itu mengadakan polling pada manajer dan karyawan perusahaan industri, eletronik, dan pusat pelayanan medis, dan menemukan hal-hal berikut yang bisa dijadikan ceklist untuk mengukur kesehatan emosional perusahaan anda.

VITALITAS

1--Apakah pengembangan karyawan merupakan prioritas utama?
2--Apakah karyawan bisa saling tersenyum dan bercanda?
3--Apakah karyawan memberikan perhatian secara tulus?
4--Apakah karyawan merasa puas dengan pekerjaannya?
5--Apakah karyawan menunjukkan rasa bangga dan kepercayaan diri?

INTEGRITAS

1--Apakah perusahaan menggaji secara layak di banding perusahaan lain?
2--Apakah anda puas dengan proses evaluasi prestasi anda?
3--Apakah manajemen puncak melakukan apa yang mereka ucapkan?
4--Apakah karyawan merasa bisa menerima keputusan manajemen dengan baik?
5--Apakah manajemen mempunyai kebijakan untuk peristiwa "duka cita"?

TOLERANSI

1--Apakah pria dan wanita mendapat perlakuan yang sejajar?

PENGHARGAAN

1--Apakah perusahaan menciptakan suasana kerja yang positif?
2--Apakah perusahaan mengakui suatu pencapaian kerja khusus?

PEMBERDAYAAN / KEBEBASAN

1--Apakah perusahaan memberikan imbalan atas suatu inisiatif?
2--Apakah manajer memberikan kebebasan yang diperlukan oleh karyawan?
3--Apakah karyawan memberikan input bagi keputusan yang mempengaruhi mereka?

Dengan mengetahui hal-hal tersebut di atas, kita bisa menyusun langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan perusahaan dan mengevaluasi pengaruhnya bagi kondisi kerja dan keefektifan pengambilan keputusan.

Senin, 04 Mei 2009

TIPS MENGINGAT NAMA SESEORANG

Sebagian orang memiliki kelemahan dalam mengingat nama orang, terutama orang yang baru dikenalnya. Menyebut nama dengan benar adalah pintu pembuka hubungan yang lebih baik. Setiap orang senang bila namanya dikenal dan diucapkan dengan benar. Selain itu betapa rikuknya bila kita bercakap-cakap dengan seseorang yang kita tidak mampu mengingat namanya dengan baik. Mau bertanya, tidak berani. Khawatir dianggap tidak sopan. Oleh karena itu ada baiknya kita melatih diri mengingat nama orang yang baru kita kenal.

1--Saat berkenalan dengarkan namanya baik-baik.

Berkenalan bukan hanya berjabat tangan erat dan tersenyum ramah. Atau berbasa-basi sejenak. Simaklah baik-baik namanya. Orang merasa dihargai bila anda berusaha mengenal dan mengingat namanya.

2--Bila perlu, ulangi menyebutkan namanya dengan lengkap.

Ini untuk membantu anda memusatkan perhatian pada nama orang itu dengan benar.

3--Bacalah dalam hati berulang-ulang kartu namanya.

Kartu nama adalah sarana terbaik untuk mengingat nama seseorang. Letakkan kartu nama orang itu di hadapan anda selama pertemuan, dan bacalah berulang-ulang dalam hati. Ini akan menancapkan ingatan yang lebih kuat pada benak anda.

4--Perhatikan wajah orang itu dan kenali ciri-ciri yang khas

Bantulah ingatan anda dengan mengenali wajah serta ciri-ciri khas yang mengingatkan anda padanya. Seperti, tahi lalat, bentuk hidung, senyumnya, dan lain-lain.

5--Hubungkan nama orang dengan obyek tertentu yang mudah diingat

Banyak nama berhubungan dengan obyek tertentu. Misal, nama bulan, tempat, kejadian, orang terkenal, dan lain sebagainya.

6--Sebutkan namanya selama pertemuan

Tataplah orang itu dan sebutlah namanya berulang-ulang selama pertemuan. Tak beberapa lama, anda akan menyadari bahwa anda bisa menyebutkan namanya dengan benar kemudian mengingatnya.

7--Tutuplah pertemuan dengan menyebut namanya

Untuk menguatkan ingatan anda selepas pertemuan, maka akhiri pertemuan dengan menyapa namanya.