Minggu, 27 Desember 2009

MENUMBUHKAN BUDAYA POSITIF

Mike Pegg, Positive Leadership)

Singkat kata, budaya adalah cara kita melakukan segala sesuatu. Dalam sebuah perusahaan, budaya adalah sesuatu yang dibangun mulai dari pimpinan puncak hingga karyawan bawah. Dan ini berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Ketika anda bekerja di sebuah perusahaan, anda perlu mengenali budaya yang berlaku di sana, yang mungkin berbeda dengan budaya yang diterapkan di tempat kerja terdahulu. Namun demikian, sebagai seorang pemimpin yang positif, salah satu tugas anda adalah menumbuhkan sebuah budaya; yaitu budaya yang positif, yang sesuai dengan pasar anda dan didukung oleh personel anda. Dan ini harus dimulai dari anda sendiri sebagai pimpinan puncak yang harus memberikan keteladanan. Berikut adalah sepuluh langkah untuk menumbuhkan budaya positif.

1--Ukurlah budaya anda saat ini.

Ada beberapa alat untuk mengukur budaya yang berlaku di perusahaan. Salah satunya dengan melakukan survey pada karyawan untuk mengetahui pendapat mereka mengenai aspek-aspek perusahaan, seperti: kepemimpinan, komunikasi visi, manajemen sumber daya manusia, kondisi kerja, komitmen karyawan, pemanfaatan bakat dan ketrampilan karyawan, kualitas kerja, pelayanan pada pelanggan, harapan akan masa depan, dan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Cari tahu pula pendapat karyawan tentang kekuatan dan kelemahan perusahan, serta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan itu. Dari hasil tersebut anda bisa mengukur bagaimana budaya yang terbangun selama ini.

2--Putuskan untuk menumbuhkan budaya positif.

Budaya yang sehat didasarkan pada tiga E, yaitu: Encouragement (memberikan dorongan), Enterprise (jiwa kewirausahaan) dan Excellence (senantiasa meraih
keunggulan). Memberikan dorongan pada karyawan adalah pondasi, karena mereka membutuhkan dukungan untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar bertahan. Budaya yang sehat juga memberikan intensif bagi kewirausahaan yang ditunjukkan karyawan. Dengan demikian karyawan akan menikmati imbalannya dan berusaha sekuat mungkin meraih keunggulan.

3--Rencanakan perubahan budaya.

Perubahan nyata harus dilakukan pada tingkat filosofi. Orang harus diubah pikirannya agar dapat bertindak dengan cara berbeda. Sebagai pemimpin, anda dapat memulainya dengan menjelaskan filosofi anda dan mengembangkan suatu visi positif. Ini memerlukan waktu. Langkah pertama adalah dengan mengubah hal-hal fisik (akan dijelaskan berikut) agar orang dapat melihat adanya perubahan. Baru kemudian hal-hal psikologis: menciptakan perasaan unggul dengan meraih sukses nyata pada awalnya. Sedangkah langkah terakhir adalah mengubah hal-hal filosofis.

4--Ubahlah hal-hal fisik.

Mengapa harus mengubah hal-hal fisik terlebih dahulu? Karena itu lebih mudah. Ubahlah logo perusahaan, hiaslah pintu masuk, hiasi kantor dengan hiasan-hiasan, dan lain sebagainya. Kuncinya: ciptakan identitas perusahaan. Kemudian ciptakan perasaan terlibat bagi karyawan. Dorong mereka untuk memberikan saran demi perbaikan perusahaan. Kemudian, doronglah mereka untuk melakukan pekerjaan bermutu.

5--Ubahlah hal-hal psikologis.

Bagaimana anda bisa membangun perasaan unggul dalam diri karyawan? Lakukan pertemuan besar di awal tahun kerja. Ini dapat membangkitkan semangat, namun harus ada tindak lanjut yang baik, bila tidak, orang akan bersikap sinis. Kemudian, lakukan sesuatu dan raihlah hasil nyata yang lebih awal. Doronglah orang-orang tertentu, yaitu mereka yang positif, yang dapat membangkitkan semangat orang lain. Orang-orang positif adalah sekutu, karena itu berilah tanggung jawab dan status. Tunjukkan pada orang lain bahwa anda menghargai perilaku positif.

6--Ubahlah hal-hal filosofis.

Kini, tiba saatnya anda meminta karyawan untuk berpikir dengan cara baru. Perubahan fisik akan mendorong perubahan psikologis. Bila hal ini terlah siap, anda bisa mengubah hal-hal yang filosofis dalam pikiran karyawan. Barulah budaya anda bisa dipercaya oleh karyawan. Secara singkat, prosesnya adalah: mengubah fakta, kemudian mengubah konsep, dan terakhir mengubah nilai-nilai. Dan, apa yang dilakukan oleh para pemimpin transformasial adalah menyentuh orang-orang pada tingkatan nilai, memperkenalkan paradigma baru dan mengilhami masyarakat untuk berpikir beda, serta memberikan hasil nyata.

7--Didiklah manajer madya anda.

Para manajer madya adalah orang-orang kunci dalam mengubah filosofi menjadi tindakan nyata. Merekalah yang membentuk budaya masa depan. Karena itu, didiklah manajer madya anda. Anda tidak dapat hanya memberikan perintah, anda harus mendidik, yaitu dengan memberitahukan apa tujuan organisasi, melibatkan mereka dalam meraih tujuan itu, memberikan kebebasan untuk menggunakan kemampuan mereka guna mencapai tujuan dan memberikan semangat.
Ini tampak seperti kombinasi yang baik antara campur tangan dengan lepas tangan.

8--Buat suatu program keterlibatan yang nyata.

Bagaimana menyusun program keterlibatan yang sistematis? Pertama, jelaskan visi perusahaan pada karyawan. Jelaskan pula bidang-bidang yang mereka pengaruhi. Kemudian susunlah suatu mekanisme untuk memanfaatkan inisiatif dan gagasan karyawan. Pastikan para manajer mengetahui cara melibatkan karyawan. Susun prioritas bidang-bidang mana yang memerlukan keterlibatan. Ini akan menumbuhkan rasa ikut memiliki. Setelah itu laksanakan gagasan itu, serta umumkan hasil nyata yang telah dicapai. Terakhir, tugas anda adalah mengendalikan agar program itu bisa meningkatkan kinerja perusahaan.

9--Perkenalkan prinsip Kaizen dalam organisasi.

Kaizen adalah gagasan untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus. Ini tidak sama dengan perfeksionisme, namun melakukan yang terbaik demi perbaikan. Kesempurnaan dapat tercapai melalui perbaikan yang terus menerus.Dan ini memberikan kesenangan.

10--Lanjutkan terus pembangunan budaya positif anda.

Secara periodik lakukan penilaian kembali atas tingkat pemanfaatan bakat karyawan. Berapa pun nilai yang muncul, apakah 6, 8, ataupun 10, anda harus menanyakan bagaimana dapat memanfaatkan pengetahuan karyawan lebih baik lagi. Ini akan terus memicu munculnya gagasan baru, yang berguna untuk mempertahankan diri sekaligus mempertahankan orang-orang terbaik di perusahaan anda. Dengan demikian perusahaan menunjukkan bahwa mereka benar-benar memperhatikan karyawannya dan terus-menerus membangun budaya yang kreatif.

Selasa, 15 Desember 2009

SEPULUH UKURAN KESUKSESAN

Barbara Bartlein, R.N., M.S.W.

Dia lulusan Fakultas Hukum, George Washington University. Lalu bekerja sebagai pengacara pada law firm terkemuka di Midwest. Ditilik dari penampilannya, ia adalah wanita yang sukses dan berhasil. Namun, suatu saat di Senin pagi, ia mengajukan pengunduran diri dari posisinya. Hal ini tentu membingungkan banyak orang, namun keputusannya untuk keluar dari "jalur kesuksesan" itu didasari pada pendefinisian kembali makna "kesuksesan" baginya. Lebih lanjut, ia ingin menemukan sesuatu yang benar-benar ia inginkan.

Apakah anda adalah orang yang sukses? Berikut ini, beberapa ukuran kesuksesan yang mungkin berguna untuk mengukur kesuksesan anda. Kesuksesan adalah:

1--Mendapat penghasilan yang baik dari pekerjaan yang ditunaikan dengan baik
pula.

Bila anda menyelesaikan pekerjaan dengan baik, anda bisa merasakan kegairahan dalam pekerjaan itu dan menikmati apa yang sedang anda kerjakan.
Penghasilan yang besar tidak banyak berarti bila anda tidak bisa menemukan kegembiraan dalam pekerjaan anda setiap harinya. Gaji yang anda terima semestinya bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari agar anda bisa memusatkan perhatian pada pekerjaan anda.

2--Mempunyai visi mengenai masa depan dan tujuan yang konsisten dengan visi
tersebut.

Kehidupan kerja anda adalah untuk mengejar tujuan dengan penuh energi, daya cipta dan integritas. Tentu ada semacam ketegangan kreatif antara visi anda dan kenyataan saat ini sehingga anda perlu melakukan peregangan untuk meraihnya. Ketegangan kreatif ini memberi anda energi untuk menjaga momentum dan meraih tujuan anda satu per satu.

3--Memperoleh cinta dan penghormatan dari orang-orang di sekitar anda.

Berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda berhak untuk mendapatkan cinta dan penghormatan dari orang-orang di sekitar anda. Dapatkan hal ini melalui kerja keras dan dedikasi. Jangan mencampur-adukkan antara "terkenal" dengan "terhormat". Terkadang keinginan anda untuk terkenal harus dikorbankan untuk mendapatkan kehormatan.

4--Memberikan sumbangsih pada masyarakat dengan sukarela.

Akuilah bahwa anda menerima sesuatu dari masyakat sekitar, maka dapatkan sebuah kesempatan untuk memberikannya kembali pada mereka. Hal ini bukan karena secara politis dibenarkan, namun karena anda mengakui sepenuh hati bahwa anda benar-benar mendapat karunia dan anugerah; karena berbagi pada sesama adalah sebuah penghargaan yang besar.

5--Menerima kegagalan dan penolakan, namun belajar darinya.

Dikatakan, ada dua tipe orang di dunia ini. Pertama, seseorang yang belajar dari kesalahan mereka sendiri. Dan mereka yang yang belajar dari kesalahan orang lain. Jauh lebih mudah bila anda tidak perlu membuat kekeliruan sendiri. Namun orang yang sukses adalah mereka yang belajar dari kegagalan dan tumbuh bersamanya.

6--Menghabiskan waktunya untuk melakukan apa yang ingin dilakukan.

Bisa menikmati setiap hari kerja adalah anugerah yang luar biasa. Seringkali tindakan yang sederhana dan tampak sepele memberikan kepuasan yang besar.
Ingat, ada dua cara untuk menjadi kaya: mempunyai banyak uang, atau memiliki keinginan yang sederhana.

7--Mempunyai gaya hidup yang sehat secara fisik.

Pepatah yang mengatakan, "lebih awal tidur, lebih awal bangun, membuat orang jadi sehat, kaya, dan bijak" tetaplah berlaku. Banyak orang lebih memperhatikan mobilnya ketimbang tubuhnya sendiri, padahal kesehatan adalah hadiah yang tidak bisa kita beli. Ingat pula aturan emas mengenai kesehatan yang berbunyi, "jangan makan, minum atau tidur sebanyak yang kita maui."

8--Menjaga kehidupan spiritual.

Akuilah bahwa hidup ini sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Cari dan ikuti petunjuk-Nya sehingga anda bisa menjalani hidup ini dengan baik dan terus maju.

9--Berusaha untuk meraih kesempurnaan, namun jangan harapkan itu dari diri anda atau orang lain.

Tetaplah berusaha untuk meraih kesempurnaan dengan melakukan perbaikan. Akui bahwa goal anda tidaklah sempurna. Hidup ini adalah sebuah proses penyempurnaan yang terus-menerus. Daripada mengharapkan kesempurnaan dari orang lain, lebih baik anda melihat keberhasilan yang diraih oleh orang lain dan berikan mereka pengakuan yang positif.

10--Mempercayai bahwa anda adalah seseorang yang sukses.

Pikiran yang positif adalah alat yang ampuh. Anda menjadi apa yang anda pikirkan. Bila anda percaya anda bisa, anda memperoleh "rewards" dari pikiran anda.

Ada banyak jalan menuju kesuksesan, dan itu haruslah dirancang oleh diri anda sendiri. Setiap jalan pasti meliputi kesempatan dan resiko. Pastikan bahwa anda tahu apa makna keberhasilan bagi anda. Henry Kissinger berujar, "Bila anda tak tahu kemana anda sedang melangkah, maka semua jalan takkan membawa anda kemana-mana."

(Barbara Bartlein, R.N., M.S.W., Success Matters - Ten Measures of Success)

Rabu, 09 Desember 2009

BAKAT YANG TERSIA-SIAKAN

Akhirnya, orang tua itu harus meninggal dunia. Kini ia tergeletak di tempat tidurnya, sendirian. Ketika ia terjaga, ia melihat begitu banyak bayangan orang berdiri mengelilingi tempat tidurnya. Wajah mereka tampak menyenangkan namun sedih. Orang tua itu merasa keheranan. Ia tersenyum lemah dan berbisik, "Oh, kalian pasti teman-teman dari masa mudaku dulu yang datang untuk menyampaikan kata perpisahan. Oh, betapa bahagianya aku."

Sesosok bayangan mendekati dan merengkuh tangan orang tua itu. Ia menjawab, "Tentu saja, kami adalah sahabat-sahabat karib yang telah menemanimu sejak lama. Kami adalah harapan dan impian yang tak kau wujudkan dalam hidupmu. Meski kau merasakannya jauh di dalam hati sanubarimu, kau tak pernah berusaha untuk mengupayakannya. Kami adalah bakat-bakat unik yang dianugerahkan padamu, namun tidak pernah kau asah dan kau gunakan. Kami adalah hadiah yang tak pernah kau temukan. Teman tua, kami datang bukan untuk menghiburmu, tetapi kami datang untuk mati bersama-samamu."

Pojok Renungan Editor: Jangan biarkan seluruh bakat yang dianugerahkan pada kita tersia-siakan begitu saja. Mari, kita gali dan persembahkan untuk hidup dan kebahagiaan kehidupan kita semua.

(Les Brown, I Believe in You, Compendium, Inc.)

Selasa, 01 Desember 2009

ONGKOS PARKIR ROLLS-ROYCE

Smiley:

Sebelum bepergian ke Eropa untuk suatu urusan bisnis, seorang pria kaya mengendarai Rolls-Roycenya menuju ke sebuah bank di pusat kota New York.
Pada petugas bank ia mengajukan pinjaman uang segera sebesar USD. 5.000,-
Petugas bank meminta jaminan pada pria itu, yang lalu dijawabnya, "Baiklah, kalau begitu aku berikan Rolls-Royceku ini sebagai jaminan." Petugas bank
langsung menyetujui tawaran itu. Ia lalu memarkirkan Rolls-Royce itu di lantai bawah gedung bank itu demi keamanan. Kemudian, ia menyerahkan USD.
5.000,-

Dua minggu kemudian, pria kaya itu pulang dari Eropa dan mengunjungi bank itu lagi. Ia bermaksud melunasi hutangnya serta mengambil Roll-Roycenya
kembali. Petugas bank itu menghitung. "Anda harus mengembalikan pinjaman pokok anda sebesar USD. 5.000,- ditambah USD. 15,40 sebagai bunganya," kata
petugas bank.

Pria itu segera menulis cek tunai. Ketika ia akan meninggalkan gedung, petugas bank itu menegur dan menanyakan sesuatu, "Tunggu tuan! Kami baru
tahu bahwa anda adalah seorang jutawan, tetapi mengapa anda memerlukan datang ke sini dan meminjam uang USD. 5.000,-?"

Pria itu tersenyum, "Di mana lagi saya bisa memarkitkan Rolls-Royce di Manhattan ini selama dua minggu dan hanya membayar USD. 15,40?"

Smiley...! Cerdik bukan?