Selasa, 14 Juni 2011

PERANGAI

Soul's Bread:
Diadaptasi dari Zen Flesh, Zen Bone. Paul Reps

Seorang murid mendatangi sang Guru dan mengeluh, "Guru, saya mempunyai perangai yang tidak terkendali. Bagaimana saya bisa mengubahnya?"

" Kamu mempunyai sesuatu yang sangat aneh," jawab sang guru. "Kalau begitu biarkan saya melihat apa yang kamu miliki."

"Sekarang ini saya tidak bisa menunjukkannyua pada anda," jawab sang murid.

"Kalau begitu kapan kau bisa menunjukkannya pada saya?" tanya sang guru lagi.

"Wah, perangaiku ini muncul secara tidak diharap-harapkan," jawab sang murid.

"Kalau begitu," sang guru menyimpulkan, "Itu past bukanlah milikmu. Jika memang milikmu, kau pasti bisa menunjukkannya pada saya setiap saat. Ketika kamu dilahirkan, kamu tidak memilikinya, dan orangtua kamu tidak memberikannya kepadamu. Renungkanlah hal itu."

Pojok Renungan : Seringkali kita ingin mengubah perangai buruk kita karena menganggapnya itu milik kita. Namun, ternyata tidak begitu mudah, karena ternyata perangai itu bukan milik kita. Maka, mengapa kita harus menganggap perangai itu adalah kita.

MENENANGKAN PIKIRAN

Soul's Bread:
Diadaptasi dari Zen Flesh, Zen Bone. Paul Reps

Seorang guru sedang duduk tenang dalam tepekurnya. Ketika itu salah seorang muridnya datang dan menunjukkan lengannya yang terluka sambil menangis, "Pikiran saya tidak tenang. Guru, damaikanlah pikiran saya."

Sang guru melihat dengan seksama lalu berkata, "Bawakan kemari pikiranmu itu pada saya. Saya akan menenangkannya untukmu."

Sang murid menjawab, "Ketika saya bertemu dengan pikiran saya, saya tidak bisa memegangnya. Bagaimana saya bisa membawakannya untuk Guru."

Sang guru berkata, "Dengan demikian, pikiran anda telah tenang."

Pojok Renungan : Benarkah pikiran ini milik kita? Betapa dalam tepekur kita amati pikiran melompat-lompat bak kuda liar. Bahkan kita yang mengaku memiliki pikiran itu tak mampu menangkapnya.