Mike Pegg, Positive Leadership)
Singkat kata, budaya adalah cara kita melakukan segala sesuatu. Dalam sebuah perusahaan, budaya adalah sesuatu yang dibangun mulai dari pimpinan puncak hingga karyawan bawah. Dan ini berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Ketika anda bekerja di sebuah perusahaan, anda perlu mengenali budaya yang berlaku di sana, yang mungkin berbeda dengan budaya yang diterapkan di tempat kerja terdahulu. Namun demikian, sebagai seorang pemimpin yang positif, salah satu tugas anda adalah menumbuhkan sebuah budaya; yaitu budaya yang positif, yang sesuai dengan pasar anda dan didukung oleh personel anda. Dan ini harus dimulai dari anda sendiri sebagai pimpinan puncak yang harus memberikan keteladanan. Berikut adalah sepuluh langkah untuk menumbuhkan budaya positif.
1--Ukurlah budaya anda saat ini.
Ada beberapa alat untuk mengukur budaya yang berlaku di perusahaan. Salah satunya dengan melakukan survey pada karyawan untuk mengetahui pendapat mereka mengenai aspek-aspek perusahaan, seperti: kepemimpinan, komunikasi visi, manajemen sumber daya manusia, kondisi kerja, komitmen karyawan, pemanfaatan bakat dan ketrampilan karyawan, kualitas kerja, pelayanan pada pelanggan, harapan akan masa depan, dan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Cari tahu pula pendapat karyawan tentang kekuatan dan kelemahan perusahan, serta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan itu. Dari hasil tersebut anda bisa mengukur bagaimana budaya yang terbangun selama ini.
2--Putuskan untuk menumbuhkan budaya positif.
Budaya yang sehat didasarkan pada tiga E, yaitu: Encouragement (memberikan dorongan), Enterprise (jiwa kewirausahaan) dan Excellence (senantiasa meraih
keunggulan). Memberikan dorongan pada karyawan adalah pondasi, karena mereka membutuhkan dukungan untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar bertahan. Budaya yang sehat juga memberikan intensif bagi kewirausahaan yang ditunjukkan karyawan. Dengan demikian karyawan akan menikmati imbalannya dan berusaha sekuat mungkin meraih keunggulan.
3--Rencanakan perubahan budaya.
Perubahan nyata harus dilakukan pada tingkat filosofi. Orang harus diubah pikirannya agar dapat bertindak dengan cara berbeda. Sebagai pemimpin, anda dapat memulainya dengan menjelaskan filosofi anda dan mengembangkan suatu visi positif. Ini memerlukan waktu. Langkah pertama adalah dengan mengubah hal-hal fisik (akan dijelaskan berikut) agar orang dapat melihat adanya perubahan. Baru kemudian hal-hal psikologis: menciptakan perasaan unggul dengan meraih sukses nyata pada awalnya. Sedangkah langkah terakhir adalah mengubah hal-hal filosofis.
4--Ubahlah hal-hal fisik.
Mengapa harus mengubah hal-hal fisik terlebih dahulu? Karena itu lebih mudah. Ubahlah logo perusahaan, hiaslah pintu masuk, hiasi kantor dengan hiasan-hiasan, dan lain sebagainya. Kuncinya: ciptakan identitas perusahaan. Kemudian ciptakan perasaan terlibat bagi karyawan. Dorong mereka untuk memberikan saran demi perbaikan perusahaan. Kemudian, doronglah mereka untuk melakukan pekerjaan bermutu.
5--Ubahlah hal-hal psikologis.
Bagaimana anda bisa membangun perasaan unggul dalam diri karyawan? Lakukan pertemuan besar di awal tahun kerja. Ini dapat membangkitkan semangat, namun harus ada tindak lanjut yang baik, bila tidak, orang akan bersikap sinis. Kemudian, lakukan sesuatu dan raihlah hasil nyata yang lebih awal. Doronglah orang-orang tertentu, yaitu mereka yang positif, yang dapat membangkitkan semangat orang lain. Orang-orang positif adalah sekutu, karena itu berilah tanggung jawab dan status. Tunjukkan pada orang lain bahwa anda menghargai perilaku positif.
6--Ubahlah hal-hal filosofis.
Kini, tiba saatnya anda meminta karyawan untuk berpikir dengan cara baru. Perubahan fisik akan mendorong perubahan psikologis. Bila hal ini terlah siap, anda bisa mengubah hal-hal yang filosofis dalam pikiran karyawan. Barulah budaya anda bisa dipercaya oleh karyawan. Secara singkat, prosesnya adalah: mengubah fakta, kemudian mengubah konsep, dan terakhir mengubah nilai-nilai. Dan, apa yang dilakukan oleh para pemimpin transformasial adalah menyentuh orang-orang pada tingkatan nilai, memperkenalkan paradigma baru dan mengilhami masyarakat untuk berpikir beda, serta memberikan hasil nyata.
7--Didiklah manajer madya anda.
Para manajer madya adalah orang-orang kunci dalam mengubah filosofi menjadi tindakan nyata. Merekalah yang membentuk budaya masa depan. Karena itu, didiklah manajer madya anda. Anda tidak dapat hanya memberikan perintah, anda harus mendidik, yaitu dengan memberitahukan apa tujuan organisasi, melibatkan mereka dalam meraih tujuan itu, memberikan kebebasan untuk menggunakan kemampuan mereka guna mencapai tujuan dan memberikan semangat.
Ini tampak seperti kombinasi yang baik antara campur tangan dengan lepas tangan.
8--Buat suatu program keterlibatan yang nyata.
Bagaimana menyusun program keterlibatan yang sistematis? Pertama, jelaskan visi perusahaan pada karyawan. Jelaskan pula bidang-bidang yang mereka pengaruhi. Kemudian susunlah suatu mekanisme untuk memanfaatkan inisiatif dan gagasan karyawan. Pastikan para manajer mengetahui cara melibatkan karyawan. Susun prioritas bidang-bidang mana yang memerlukan keterlibatan. Ini akan menumbuhkan rasa ikut memiliki. Setelah itu laksanakan gagasan itu, serta umumkan hasil nyata yang telah dicapai. Terakhir, tugas anda adalah mengendalikan agar program itu bisa meningkatkan kinerja perusahaan.
9--Perkenalkan prinsip Kaizen dalam organisasi.
Kaizen adalah gagasan untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus. Ini tidak sama dengan perfeksionisme, namun melakukan yang terbaik demi perbaikan. Kesempurnaan dapat tercapai melalui perbaikan yang terus menerus.Dan ini memberikan kesenangan.
10--Lanjutkan terus pembangunan budaya positif anda.
Secara periodik lakukan penilaian kembali atas tingkat pemanfaatan bakat karyawan. Berapa pun nilai yang muncul, apakah 6, 8, ataupun 10, anda harus menanyakan bagaimana dapat memanfaatkan pengetahuan karyawan lebih baik lagi. Ini akan terus memicu munculnya gagasan baru, yang berguna untuk mempertahankan diri sekaligus mempertahankan orang-orang terbaik di perusahaan anda. Dengan demikian perusahaan menunjukkan bahwa mereka benar-benar memperhatikan karyawannya dan terus-menerus membangun budaya yang kreatif.
Ada Awal selalu ada Akhir
4 tahun yang lalu