Selasa, 16 Juni 2009

PERTANYAAN MENGENAI KEKUATAN DAN KELEMAHAN

Tanya: Saya baru saja lulus dari fakultas ekonomi jurusan akuntansi, dan kini sedang mengadu nasib dengan mengirimkan lamaran pekerjaan ke beberapa perusahaan. Terus terang saya masih awam sekali tentang bagaimana menghadapi proses rekruitmen dan wawancara. Salah satunya, ketika saya melamar pekerjaan di sebuah perusahaan asing, saya harus mengisi formulir. Ada dua buah pertanyaan yang menarik, yaitu 1) apakah kekuatan anda? 2) apakah kelemahan anda? Sebenarnya ada banyak pertanyaan lain yang harus saya isi, namun untuk kali ini saya ingin mendapat komentar dari Editor mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bagaimanakah sebaiknya saya menjawabnya.
Kapan-kapan saya lanjutkan lagi. Terima kasih atas komentarnya. (Ah)

Jawab: Sudah seyogyanya kita melakukan evaluasi dan instrospeksi atas diri sendiri untuk mengetahui apa-apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita. Dalam bahasa kerennya: analisa SWOT. Coba anda periksa apa-apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri anda, baik itu di bidang ketrampilan tehnis, kemampuan manajerial, kematangan pribadi, keberagaman pengalaman, keluasan jaringan, dan lain sebagainya. Jadikan itu sebagai bekal dalam menghadapi wawancara. Kelancaran anda dalam menanggapi berbagai pertanyaan merupakan satu nilai plus yang menunjukkan kesiapan anda. Pewawancara lebih menyukai suatu proses wawancara yang interaktif dan terbuka.

Dalam proses wawancara, pewawancara ingin mengetahui tentang diri anda. Seluruh isian dalam formulir itu bermaksud untuk menggali apa-apa yang menjadikan anda berbeda dari orang lain. Untuk itu mereka menanyakan berbagai hal, mulai dari pendidikan, pengalaman, sampai kepribadian. Dalam hal pertanyaan kekuatan dan kelemahan, sebenarnya yang ingin diketahui bukanlah apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan ketrampilan tehnis, kemampuan manajerial, atau tingkat pengetahuan anda, namun kekuatan dan kelemahan yang berasal dari sikap dan kepribadian anda. Pewawancara yang bijak menggunakan pertanyaan ini untuk mengetahui sejauhmana anda mengenal diri anda sendiri. Dengan kata lain, bagaimana anda menyikapi sikap anda
sendiri. Mengukur ketrampilan tehnis dan manajerial tidak terlalu sulit.
Mengukur sikap diri sendiri dibutuhkan suatu pemahaman yang panjang dan kejujuran dalam melihat diri sendiri. Inilah yang ingin diketahui oleh pewawancara. Apakah anda cukup mampu mengenal diri anda sendiri, sehingga jelas bagi anda jalan karier mana yang sedang anda tempuh. Sulit mengharapkan kemajuan yang sebenar-benarnya sesuai dengan diri anda, bila anda tidak tahu tentang diri anda sendiri.

Sebenarnya kekuatan dan kelemahan adalah dua sisi berbeda dari mata uang yang sama, dan batasnya sangat tipis sekali. Sebuah kelemahan terkadang menjadi kekuatan bagi orang lain, atau bila diterapkan pada situasi yang berbeda. Sebaliknya, sebuah kekuatan dapat dengan mudah memukul balik menjadi kelemahan bila digunakan pada saat yang salah. Anda harus melihatnya sebagai sesuatu yang utuh. Dua pertanyaan tersebut adalah sebuah paket yang harus anda jawab "vis-a-vis". Semua ini harus selalu dikaitkan dengan pekerjaan yang sedang anda lamar (baca: karier yang ingin anda tempuh).
Dengan demikian, anda juga semestinya mengetahui sikap-sikap bagaimana yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut. Pewawancara tentu akan sangat tertarik bila ternyata anda bisa memahami diri anda dan tuntutan pekerjaan atas diri anda. Silakan pelajari secara spesifik.
Untuk sedikit membantu, anda adalah seorang akuntan, sikap-sikap khas yang dibutuhkan oleh tugas-tugas di bidang akuntansi adalah ketekunan, kecermatan, dan ketelitian yang tinggi. Ini adalah kekuatan yang semestinya anda miliki. Anda harus menjadi seorang yang tekun, cermat, dan teliti. Namun, tahukah anda "efek negatif" alias kelemahan dari "kekuatan" ini? Yaitu, sikap terlalu berhati-hati dan banyak pertimbangan. Ini dapat membuat anda "lemah" dalam mengambil suatu keputusan yang mendesak. Ketika anda mengatakan anda kuat, anda juga mengatakan anda lemah. Atau, anda lemah namun sebenarnya kuat. Menarik bukan? Anda tekun namun tidak cepat. Anda
berhati-hati namun akurat. Manakah kekuatan? Manakah kelemahan? Menurut kami, selama anda bisa mengenali apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan anda sendiri, maka kekuatan dan kelemahan itu bukanlah lagi menjadi kelemahan dan kekuatan anda, namun menjadi sebuah keunikan yang khas. Tak ada yang jauh lebih menarik selain keunikan. Dan, inilah yang membuat anda berbeda dari orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar