Senin, 17 Mei 2010

TAKUT GAGAL DI MASA PERCOBAAN

Konsultasi Alternatif:

Tanya: Tolong dijawab segera ya. Saya adalah karyawan baru dengan jabatan kepala bagian di sebuah perusahaan asing. Minggu depan masa percobaan (3 bulan) saya akan habis. Di akhir masa percobaan saya akan diputuskan untuk diterima sebagai karyawan tetap atau gagal. Selama masa percobaan ini saya mendapat tugas menyusun standar operating procedures untuk pekerjaan-pekerjaan yang ada di bagian saya. Waktu itu saya sanggupi bahwa semuanya akan selesai dalam waktu dua bulan. (Penugasan diberikan pada akhir bulan pertama). Saya sadar bahwa saya hanya sanggup menyelesaikan separuh dari tugas-tugas. Itu pun tidak sepenuhnya sempurna. Alasan utama, karena ada beberapa staff yang ternyata tidak menyukai saya menjabat posisi ini. Menurut kasak-kusuk yang saya dengar, ada seorang staff yang berambisi betul
dengan posisi ini. Mereka tidak setulusnya membantu saya. Selain itu, ada seorang staff yang tampaknya bisa saya andalkan jatuh sakit (typhus) selama beberapa minggu. Padahal saya membutuhkan dia untuk mengumpulkan beberapa informasi. Saya juga tidak bisa mengkomunikasikan hal ini dengan manajer saya. Belakangan ini beliau sedang berada di luar negeri untuk banyak urusan. Sedangkan tugas-tugas beliau dilimpahkan pada kepala bagian lain.
Sedangkan saya ini kelabakan harus melakukan apa. Tolong diberi jalan keluar bagaimana saya bisa melewati penilaian masa percobaan ini dengan baik. (Ir)

Jawab: Yang paling penting sekarang adalah anda akui anda gagal memenuhi penugasan itu. Bila anda berusaha mencari-cari alasan atas kegagalan itu, terlebih lagi menimpakannya pada orang lain dan situasi, itu hanya akan membuat daftar kegagalan anda semakin panjang. Jadi, hentikan mencari-cari alasan. Gunakan waktu satu minggu ini untuk menuntaskan tugas-tugas anda yang separuh jalan itu dengan baik. Jangan risaukan penilaian masa percobaan. Risaukan saja tugas-tugas anda yang tak selesai ini. Sekali lagi, stop kesibukan anda menyusun alasan kegagalan. Bila anda mengemukan sepuluh alasan, percayalah, atasan anda mempunyai dua puluh argumen untuk mematahkan alasan anda.

Kini mari buat "pengakuan" yang gentle atas kegagalan anda. Kemungkinan pertama, di saat anda menyepakati penugasan itu, anda bertindak terlalu optimis. Waktu satu bulan yang anda gunakan untuk mempelajari situasi kerja mungkin anda anggap cukup, namun sebenarnya banyak kemungkinan baru yang muncul tanpa anda duga-duga sebelumnya. Gairah yang menggebu-gebu sebagai karyawan baru bisa saja membuat anda tidak cukup realistis dalam menilai situasi. Anda juga bisa jadi tidak cukup realistis dalam menerima penugasan itu dan menyesuaikan dengan kemampuan anda sendiri. Untuk menangani hal ini, selesaikan tugas mana yang paling bisa anda selesaikan. Bersikaplah realistis bahwa anda tak mampu menangani semua. Namun, anda mampu menuntas sesuatu yang benar-benar anda kuasai. Sikap realistis menuntun anda untuk menyusun prioritas.

Mari kita lihat kemungkinan kedua, yaitu anda tidak cukup mampu mengendalikan pekerjaan anda secara efektif. Anda mungkin membiarkan anda dan anak buah anda bekerja tanpa sebuah perencanaan dan kontrol yang baik. Ada banyak sebab mengapa pengaturan ini tidak berjalan baik. Pertama, kepemimpinan anda belum cukup bisa diterima oleh bawahan anda. Bila ini yang terjadi, anda harus segera mengubah gaya kepemimpinan anda dan menyesuaikannya dengan situasi. Kedua, anda belum mampu menciptakan jaringan kerja dengan kolega anda dengan baik. Meski anda ketahui mereka tampak sibuk dengan tugas sehari-harinya, itu bukan berarti anda lantas boleh berdiam
diri. Anda harus bergerak menemui mereka. Ingat, anda adalah karyawan baru. Andalah yang semestinya bertindak aktif. Terlebih lagi, jabatan anda adalah kepala bagian yang tentu berbeda dengan staff biasa. Sebab ketiga, anda mudah terbiaskan oleh kasak-kusuk yang terjadi di bawahan anda. Keuntungan anda sebagai karyawan baru adalah anda tidak punya kepentingan atas kasak-kusuk itu. Ini semestinya membuat anda lebih merasa bebas dalam bertindak terhadap bawahan. Sebab keempat, cara kerja anda mungkin tidak sepenuhnya efektif. Coba pelajari, apakah anda mempunyai agenda dan skedul kerja, prioritas penyelesaian tugas, perlengkapan kerja, dan lain sebagainya. Bila ini masalahnya, maka segera susun prioritas baru. Anda bisa ajukan hal ini sebagai revisi atas penugasan anda. Sangat perlu bagi anda untuk menyusun rencana baru yang lebih realistis.

Kemungkinan ke tiga, anda tidak cukup berkesempatan melakukan komunikasi dengan atasan. Namun, ini bisa dibantah bahwa anda bisa saja menghubungi atasan anda meski beliau berada di luar negeri, tentu dengan catatan selama apa yang anda komunikasikan itu adalah sesuatu yang penting dan layak dibicarakan. Ada baiknya anda hubungi atasan anda secara langsung, dan bicarakan kemungkinan anda gagal atas penugasan ini. Ajukan rencana baru. Jangan sampai di saat anda menghadapi saat penilaian akhir masa percobaan kerja, anda berdiri sendiri. Kini, coba bangun pertahanan dengan atasan anda. Percayalah, atasan anda takkan berpikiran untuk menggantikan anda begitu saja. Bila ia melakukannya, ia harus kehilangan banyak waktu dan tenaga, kecuali ia berpikiran lain. Maka tunjukkan bahwa anda masih layak
dipertahankan di sana, dengan segala kegagalan sekaligus kebangkitan baru yang lebih baik dan menjanjikan.

Kami tidak tahu bagaimana bisa membuat anda lolos dari lubang jarum penilaian masa percobaan ini. Namun kami percaya bila anda segera mengubah cara kerja; anda tidak lagi berusaha mencari alasan dan pembenaran atas kegagalan itu, serta menjalin komunikasi dengan atasan anda, maka atasan anda masih melihat prospek kebaikan dalam diri anda. Dan yang tak kalah penting: jangan takut tidak bisa melewati masa percobaan, namun takutlah bila anda tidak bisa membantu perusahaan ini lebih baik lagi. Bila anda memusatkan perhatian pada kepentingan perusahaan, maka perusahaan pun akan memberikan perhatian yang setimpal bagi anda. Selamat berjuang. Pantang
mundur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar