Minggu, 04 April 2010

BILA BAWAHAN NGOTOT MINTA JABATAN

Konsultasi Alternatif:

Tanya: Salah seorang bawahan saya ditunjuk untuk memimpin sebuah proyek pekerjaan yang cukup sulit. Pekerjaan itu diperkirakan selesai dalam waktu sekitar satu tahun tahun. Dia bersedia untuk menerima tugas tersebut. Kami pun telah menyusun berbagai imbalan dan fasilitas yang diberikan padanya selama mengerjakan tugas itu. Sampai saat ini ia setuju-setuju saja dengan bonus dan lain-lain yang ditawarkan. Namun, yang membuat saya bingung adalah pertanyaannya, yaitu, bila nanti ia berhasil menyelesaikan tugas itu dengan baik maka posisi apa yang akan diberikan padanya. Rupanya ia memandang keberhasilan pelaksanaan tugas itu sebagai batu loncatan untuk meraih jabatan yang lebih tinggi. Wah, saya kaget juga karena tidak menyangka ada
permintaan seperti ini. Apakah ini adalah hal yang biasa? Lalu bagaimana saya harus menjawabnya. (Bj)

Jawab: Hal itu biasa saja. Bila penugasan itu memang sulit dan berat sehingga barang siapa yang bisa menyelesaikannya dengan baik berarti memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penugasan-penugasan yang besar dan menduduki jabatan yang lebih tinggi, maka adalah wajar bila andalah yang semestinya menjadi orang pertama yang mempertimbangkan kenaikan tanggung jawab dan jabatannya. Justru bila anda tidak bersedia memikirkan "dimana" posisinya seusai penugasan itu, anda berarti tidak mau memikirkan perkembangan dan kemajuan karyawan anda. Jadi, pikirkan dengan baik bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan potensi dan kemampuannya secara maksimal.

Ada sebuah kesalahan yang banyak dilakukan oleh manajer. Di saat mereka memberikan penugasan yang penting pada anak buahnya, mereka sering memotivasi dengan cara memberikan janji-janji. Di sisi lain, bawahan seringkali mengharap manajernya memberikan janji. Padahal siapa yang berani menjamin kepastian jabatannya di masa depan? Dengan demikian, meski anda harus memikirkan masa depannya, anda sebaiknya tidak menjanjikan sesuatu yang tidak dapat anda pastikan. Bahkan, anda tidak boleh mengucapkan sesuatu yang bisa disalahartikan sebagai janji.

Katakan saja secara tegas bahwa meski anda senang sekali bisa memberikan kesempatan baik pada bawahan anda, namun anda tidak dapat menjanjikan jabatan apa pun padanya. Anda tidak memberikan janji, namun menawarkan sesuatu yang pasti diterimanya bila ia mau mengerjakan tugas itu sekarang. Tidak ada yang bisa memastikan masa depan. Bahkan, anda sendiri tidak mampu memastikan kedudukan anda di masa depan. Jadi, daripada memikirkan masa depan yang tidak pasti, lebih baik melihat kesempatan ini sebagai kesempatan emas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dimana kita di masa depan sangat tergantung sekali pada kemampuan kita sekarang. Dan, kesempatan ini
adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kemampuan kita dan membuka kesempatan yang lebih lebar untuk masa depan. Jadi lebih baik tidak memusingkan kedudukan yang diperolehnya di masa depan, namun benar-benar memanfaatkan kesempatan ini.

Bila karyawan anda ngotot ingin meminta anda memberikan tawaran berupa kedudukan atau jabatan, maka anda bisa bersikap lebih tegas lagi bahwa ini adalah tugas yang harus ia lakukan. Terserah dia mau menerima atau tidak, namun sangat disayangkan bila ia melewatkan kesempatan itu hanya karena sesuatu yang sama-sama tidak bisa dipastikan. Mengapa anda tidak bisa memastikan? Jelas, tidak seorang pun bisa menjamin masa depan! Sebenarnya pemberian kepercayaan itu sudah merupakan bentuk penghargaan atas kemampuannya. Jadi, sebaiknya ia menerima dengan baik.

Bila karyawan anda menolak menerima tugas itu karena anda tidak berkenan berjanji memberikan kedudukan padanya, maka lepaskan saja kesempatan itu pada orang lain. Bawahan anda sedang berusaha memanfaatkan anda, bukan memanfaatkan kesempatan baik itu. Sebaiknya anda tidak bersedia dimanfaatkan dan disudutkan oleh orang lain. Maka, jangan ragu untuk mencari orang yang lebih positif dalam melihat keadaan. Lha wong tugas belum dimulai, kok sudah menginginkan kepastian. Itu namanya angan-angan kosong. Selamat bekerja.
Semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar