Minggu, 12 April 2009

BERHARAP SAKIT HATI

Kita semua tahu, tak mudah hidup bersama bos sulit. Anda mungkin telah berusaha
berbagai macam cara dan tidak juga berhasil. Lalu apakah anda akan keluar begitu saja? Apakah anda menerima kjeadaan sebagai sebuah hukuman atas karma anda? Tenang saja, berikut ada beberapa tips untuk menghadapi bos sulit.
Jika tidak berhasil, setidaknya membuat hidup anda lebih nyaman. Cobalah beberapa ide berikut ini.

1--Jangan membangkitkan singa yang sedang tidur.

Ketahui apa yang membuat mereka jengkel, marah-marah, dan tertekan? Catat semuanya. Lalu tuliskan pada lembar yang sama apa-apa yang menjadi kebalikan hal tersebut. Tempelkan daftar ini agar mudah anda baca setiap waktu. Jangan lupa untuk memperhatikan hal-hal kecil. Hal-hal kecil ini sama pentingnya dengan yang besar-besar. Misal: anda mungkin tak mempersoalkan bila anda lima menit terlambat datang dalam rapat. Namun, bila hal ini seringkali anda lakukan, bos akan menganggap anda malas, tak pandai mengatur waktu dan tidak menghargainya. Ingat, yang perlu anda perlu ketahui adalah titik-titik sensitivitas bos anda, bukan anda.

2--Kenali metode komunikasi yang disukai bos.

Apakah bos lebih menyukai komunikasi melalui email, telepon atau memo tertulis?
Apakah mereka hanya menggunakan satu cara untuk mereka sendiri dan cara lain untuk bawahannya? Kenali dan terapkan! Ini akan membuat mereka lebih nyaman berkomunikasi dengan anda. Bahkan mereka mungkin percaya bahwa anda sama seperti mereka. Karenanya anda harus sangat, sangat cerdik.

3--Kenali gaya komunikasi mereka.

Apakah gaya komunikasi mereka formal atau informal? Anda tak harus benar-benar
menyamai mereka; namun gunakan sebagai panduan umum dalam berkomunikasi.
Misal, jika bos sering menggunakan kata-kata vulgar, bukan berarti anda juga harus meniru mereka. Bersikap terkejut karena kekasaran mereka tidak akan menolong anda. Anggap saja bahwa ini adalah suatu bentuk informalitas, atau taktik untuk membuat anda jengkel, jadi jangan berreaksi apa-apa. Hal yang sama berlaku pada bagaimana gaya mereka berpakaian. Jangan meniru begitu saja, namun gunakan untuk mengetahui siapa dan bagaimana mereka sesungguhnya.

4--Anggap ini sebagai bagian dari kesuksesan anda.

Saya tahu ini sulit dan menyakitkan, namun lakukan! Pelajari orang-orang yang berhasil mengatasi bos macam begini. Lihat siapa yang berhasil mendapatkan promosi? Perilaku dan perlakuan apa yang mereka gunakan untuk menghadapi bos mereka? Lupakan sifat-sifat anda sendiri, cobalah untuk bersikap obyektif.
Ini bukan berarti anda harus meniru mereka begitu saja, namun anggap saja ini sebagai petunjuk untuk mengetahui apa-apa yang disukai oleh bos anda.
Anda bisa memutuskan kemudian, apakah anda perlu menyamai kolega anda yang berhasil tadi atau tidak, namun untuk kali ini anda perlu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.

5--Simpan semua ini untuk anda sendiri.

Katupkan bibir anda rapat-rapat. Jangan mengeluhkan bos anda di dalam kantor.
Sudah terlalu banyak orang menyebarkan cerita-cerita buruk tentang bos mereka.
Ingat, dinding-dinding kantor anda mempunyai telinga, bahkan mereka akan meneruskan keluhan anda kemana-mana, termasuk bos anda. Mungkin orang yang pertama kali anda ajak bicara tidak akan menyampaikannya pada bos anda, namun orang kedua atau ketiga yang akan melakukannya.

6--Lupakan bagian Human Resource

Ingat, divisi HR dibentuk untuk memenuhi kebutuhan perusahaan bukan kebutuhan anda pribadi. Kalau anda mengeluh tentang bos anda pada mereka, tak peduli seberapa pun benarnya, mereka akan langsung menyampaikannya pada bos anda.
Dan ini kelak akan menyakitkan anda. Percayalah, tak peduli seberapa "bersahabatnya"
sikap yang ditunjukkan oleh bagian HR, mereka bukanlah sahabat yang sejati.

7--Catat, catat, sekali lagi: catatlah.

Simpanlah setiap memo, catatlah setiap pernyataan yang menyakitkan, setiap janji yang tak ditepati, dan setiap perilaku yang di luar batas. Jangan lupa untuk mencatat juga tanggal, saksi-saksi, dan detil-detil yang bisa dipercaya. Simpan ini baik-baik. Siapa tahu anda kelak akan membutuhkannya... siapa tahu?

8--Susun strategi keluar dari kemelut.

Susun curriculum vitae tentang diri anda. Buat daftar headhunters yang bisa anda hubungi dan tiga atau empat nama orang yang bisa memberi anda referensi positif. Bila anda memutuskan untuk keluar, maka hal pertama yang harus anda lakukan adalah membuka dokumen ini. Anda akan benar-benar merasa tertolong.

9--Manajemeni bos anda.

Jadikan ini sebagai pekerjaan anda. Sadari bahwa anda perlu mempunyai strategi
untuk memanajemeni bos anda. Bersikaplah penuh tanggung jawab pada mereka.
Kenali apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan bos anda. Kenali pula gaya kerja anda, dan rencanakan bagaimana anda bisa menyeimbangkan perbedaan di antara anda.

"Anda tak bisa mengubah orang lain. Anda hanya bisa mengubah diri anda sendiri."
H. H. Getter. Ingat, meski anda telah melakukan semua hal di atas dengan baik, bos anda tetap saja "gombal". Tetapi anda harus anggap mereka sebagai "gombal" yang bisa dimanaje. Atau mungkin anda bisa temukan sisi baik dari bos anda yang selama ini salah dimengerti oleh mereka yang kecewa. Namun, setidaknya anda bisa hidup lebih tenang. Bahkan, orang yang anda keluhkan itu bisa hidup dengan anda lebih tenang lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar