Kamis, 16 April 2009

DISIPLIN KERJA

"Bukan lautan, tapi kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu". Itulah sepenggal lirik lagu Koes Plus yang menggambarkan betapa subur dan kayanya tanah air kita. Namun, sadarkah kita, bahwa ternyata, kekayaan yang kita miliki dengan tanpa pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik, justru melenakan?

Namun, itulah kenyataan yang terjadi saat ini. Kualitas dan kedisiplinan SDM kita masih kalah jika dibandingkan dengan negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. Bahkan, lebih parah lagi jika dibandingkan dengan negara dengan sumber daya alam yang jauh lebih sedikit seperti Jepang, Tiongkok, Taiwan, atau Korea.
Padahal, dari sisi kekayaan alam, kita adalah nomor satu di kawasan ini.
Masuk kerja hari senin sampai kamis jam 08.00 masih tetap saja telat.
Masuk kerja hari Jum'at jam 7.30 masih tetap saja kita abaikan.
Sedangkan kalau kita kalau mau pergi dengan menggunakan kereta api atau pesawat terbang bisa datang lebih awal.

Disiplin dalam arti yang positif seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini. Hodges (dalam Yuspratiwi, 1990) mengatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah 'satu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi.

Rendahnya kualitas kedisiplinan kita tentu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Untuk itu, sudah selayaknya kita serius untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan dan kedisiplinan kita.
Kalau bukan kita, siapa lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar